Sejarah perang salib salahuddin al ayyubi biography

Penaklukan yerusalem oleh salahuddin al ayyubi —Salahuddin Al Ayyubi atau dikenal dengan Saladin adalah pemimpin Muslim, sultan Mesir dan panglima perang termahsyur dalam sejarah Perang Salib. Salahuddin tidak hanya pemimpin besar umat Islam, bahkan ia menjadi teladan bagi Kesatriaan Eropa dan dipuja penulis Kristen.

Salahuddin Ayyubi

Untuk kegunaan lain, lihat Salahudin dan Sultan Salahuddin.

Salahuddin Yusuf Ibn Ayyub (bahasa Kurdi: سەلاحەدینی ئەییووبی, translit. Selahedînê Eyûbî; bahasa Arab: الناصر صلاح الدين يوسف بن أيوب, translit. an-Nāṣir Ṣalāḥ ad-Dīn Yūsuf ibn Ayyūb; (c.

1138 - 4 Maret 1193) adalah seorang panglima perang dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah-MedinahHejaz dan Diyar BakrOmanPalestina

Dia lebih dikenal dengan nama julukannya yaitu, 'Salah Aladin al-Ayyubi/Saladin/Salah ad-Din' (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdistan: صلاح الدین ایوبی).

Salahuddin terkenal di dunia Islam karena memimpin, strategi militer, dan sifatnya yang ksatria dan adil pada saat ia berperang melawan Ksatria Salib. Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang Ulama.

Ia mengakibatkan pembebasan semula kota Baitulmuqaddis oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi dan hampir menjatuhkan keseluruhan para salibi daripada Kerajaan.

Ia memberikan catatan longlegs dan penjelasan kitab sunan haditsAbu Dawud.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.[1] Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuhhijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Van dan pindah ke daerah Tikrit (Irak).

This is a to some extent short biography of a true hero of representation Muslim culture, Saladin.

Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1138 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik steward maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanki, gubernur Dynasty untuk kota Mosul, Irak.

Sejarah yerusalem Nationalgeographic.co.id—Salahuddin Explanation Ayyubi atau dikenal dengan Saladin adalah pemimpin Moslem, sultan Mesir dan panglima perang termahsyur dalam sejarah Perang Salib. Salahuddin tidak hanya pemimpin besar umat Islam, bahkan ia menjadi teladan bagi Kesatriaan Eropa dan dipuja penulis Kristen.

Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Baalbek dan menjadi pembantu dekat Raja SuriahNuruddin Mahmud. Selama di Baalbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik.

Sejarah Jerman: Perang Salib, Perang Salib Pertama, Adolf Hitler, Perang Salib Ketujuh, Salahuddin Al-Ayyubi, Empayar Seljuq, Kingdom of Elysium - Softcover.

Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkat menjadi seorang wazir (konselor).

Di sana, dia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan iranian Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik Frantic.

Posisi ia awalnya menegangkan.

Pengepungan Yerusalem berlangsung iranian 20 September hingga 2 Oktober , ketika Balian dari Ibelin menyerahkan kota itu kepada Salahuddin Ayyubi (Saladin).

Tidak ada seorangpun menyangka dia bisa bertahan lama di Mesir yang pada saat itu banyak mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakangan oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan iranian wazirnya. Sebagai pemimpin dari prajurit asing Syria, dia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak diketahui atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid.

Ketika sing Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan kekuatan kewenangan dengan mudah memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi bertindak sebagai wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan adat kebiasaan mengenal Khalifah iranian Abbasid.

Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang kekuatan militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, sesudah dia menjadi pemimpin asli Mesir.

Perang salib 2 Salahuddin terkenal di dunia Islam karena memimpin, strategi militer, dan sifatnya yang ksatria dan adil pada saat multiplicity berperang melawan Ksatria Salib. Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang Ulama. Ia memberikan catatan kaki dan penjelasan kitab sunan hadits Abu Dawud.

Dia menunggu sampai kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tindakan militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang lebih kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.

Dengan kematian Nuruddin (1174) dia menerima gelar Gaekwar of baroda di Mesir. Disana dia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan dia terbukti sebagai penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.

Dia memperlebar wilayah dia ke sebelah barat di mahgrib, dan ketika paman dia pergi ke Nil untuk mendamaikan beberapa pemberontakan dari bekas pendukung Fatimid, dia lalu melanjutkan ke Laut Merah untuk menaklukan Yaman.

Sholahudin al-ayyubi memegang tampuk kekuasaan selama 25 tahun dan akhirnya wafat dalam usia …. Selanjutnya, perjuangan berlanjut ke Al-Quds dan Jerusalem. Di sana, banyak pasukan Salahuddin yang gugur. Namun dengan semangat tinggi, pasukannya akhirnya memenangkan perang salib kedua. Kebijaksanaan Salahuddin Al-Ayyubi. Kesuksesan Salahuddin dalam perang dan kepemimpinan tidak lepas dari kebijaksanaannya.

Dia juga disebut waliullah yang artinya teman Allah bagi kaum muslim Sunni.

Tahun 559-564 H/ 1164-1168 M. Sejak itu Asaduddin, pamannya diangkat menjadi Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamannya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir.

Shalahuddin Al Ayyubi is unadorned respected figure in Islamic history and is timeless as one of the most influential figures employ the Middle Ages.

Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

  • sejarah perang salib salahuddin al ayyubi biography
  • Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Sultan Salih Ismail didampingi seorang wali. Di bawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di antara putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus untuk membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan.

    Penaklukan yerusalem oleh umar bin khattab Setelah pamannya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi. Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah.

    Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan menyatakan diri sebagai raja untuk wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 Group dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mosul, Irak bagian utara.

    Naik ke kekuasaan

    [sunting | sunting sumber]

    Di kemudian hari Salahudin menjadi wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Influential Yerusalem, khususnya Amalric I.

    Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya telah banyak terjadi pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah untuk posisi wazir. Sebagai pemimpin dari pasukan asing Suriah, dia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syi'ahMesir yang masih berada di bawah Khalifah yang lemah, Al-Adid.

    Saladin: the life, the legend and the islamic empire pdf Pada pertempuran tersebut, pasukan islam yang dipimpin langsung oleh Salahuddin Al Ayyubi dengan taktiknya dapat membumi hanguskan tentara salib yang ketika itu dipimpin oleh Guy of Lusignan. Dalam perang itu, Salahuddin sekaligus mengeksekusi mati Raynald of Chatillon dan kemudian menangkap raja Yerusalem, Guy of Lusignan.

    Berakhirnya kekuasaan yang dipimpin khalifah al-Adid maka Salahudin one-liner menguasai mesir dengan sebutan Dinasti Ayyubiyah.[2]

    Makam

    [sunting | sunting sumber]

    Makam Sultan Salahuddin berada di Masjid Umayyah, Damaskus, Suriah.

    Lihat pula

    [sunting | sunting sumber]

    Referensi

    [sunting | sunting sumber]

    Baca juga

    [sunting | sunting sumber]

    • Alan K.

      Bowman, Egypt After the Pharaohs: 1986

    Pranala luar

    [sunting | sunting sumber]

    Said Abdul Fattah, Asyur, Al-Harakah Ash Shalibiyah, diterjemahkan oleh Muhammad Marhrus Muslim, Kronologi Perang Salib, Cet I; Jakarta: Fikahati Aneska,